Bicara soal wisata kuliner, Kota Manado tentu tidak boleh luput dari daftar tujuan wisata kuliner terbaik dalam negeri. Pasalnya, ibu kota Provinsi Sulawesi Utara ini punya range yang luas, variatif, dan sangat menarik untuk dicoba. Kalau kamu seorang Muslim yang sedang berencana liburan ke Manado, berikut adalah kuliner halal yang patut kamu icip!
Tinutuan atau bubur manado adalah salah satu hidangan penting yang tidak boleh kamu lewatkan ketika berkunjung ke kota di ujung utara Pulau Sulawesi ini. Meski berbahan dasar beras putih, tinutuan menyuguhkan sajian bubur yang berbeda dengan bubur kebanyakan. Sebab, makanan satu ini dibuat dengan campuran jagung, ubi, labu, serta sayur-mayur seperti kangkung, bayam hijau dan ungu, serta daun kemangi.
Penggunaan labu dan sayuran hijau dalam masakan ini membuat tinutuan memiliki warna akhir kuning cerah bercampur hijau daun, alih-alih putih seperti bubur kebanyakan. Sebagai pelengkap, bubur manado biasanya disajikan dengan ikan cakalang goreng atau ikan asin, perkedel nike (ikan teri), dan tentunya sambal roa (ikan roa yang dihaluskan dengan cabe rawit).
Dalam bahasa setempat, ‘woku’ adalah kuah kuning yang terbuat dari beragam bumbu dan bahan yang menawarkan rasa pedas, asam, gurih, segar, sekaligus harum. Sedangkan kata ‘belanga’ dalam bahasa setempat berarti wajan atau kuali besar. Sehingga, woku belanga merupakan sajian berkuah kuning yang dimasak dengan wajan atau kuali besar.
Berhubung hidangan satu ini merujuk pada bumbu dan metode memasak, bahan baku woku belanga pun bermacam-macam. Pada umumnya, memang, woku belanga adalah masakan dengan bahan dasar makanan laut seperti ikan tongkol, kakap, kerapu, gurame, dan semacamnya. Akan tetapi, ada juga rumah makan yang menjual woku belanga dengan daging babi, anjing (atau RW—rintek wu’uk), hingga ular.
Kalau kamu ingin coba hidangan satu ini, pastikan bahan dasar woku belanga yang dijual adalah daging ikan atau ayam, ya!
Ikan cakalang adalah salah satu komoditas utama di Kota Manado. Tak heran bila hidangan dan masakan berbahan dasar ikan satu ini tersebar di seluruh penjuru kota. Cakalang fufu sendiri merupakan ikan cakalang yang diasap dengan bumbu khas Manado. Biasanya, makanan satu ini ditemani dengan sambal khas Manado, seperti sambal ikan roa, dabu-dabu (potongan cabai rawit, tomat, bawang merah mentah yang disiram dengan perasan air jeruk), rica (olahan cabai rawit yang dimasak), dan lainnya.
Bersama sepiring nasi putih hangat, cakalang fufu dan sambal pedas khas Manado juga lazim disajikan bersama rica rodo. Hidangan satu ini merupakan olahan sayur dari terung ungu, buncis, dan jagung yang ditumis menggunakan bumbu sederhana seperti bawang putih, bawang merah, jahe, juga cabai rawit. Cita rasa sayuran yang gurih berpadu dengan ikan asap yang segar pasti membuat kamu kenyang!
Itulah dia beberapa ragam kuliner halal yang bisa kamu coba dan cicipi ketika berlibur di Tanah Minahasa, Kota Manado. Walaupun keempat menu di atas terbuat dari bahan-bahan alami dan tergolong halal, ada baiknya kamu utamakan mencari restoran yang sudah memiliki sertifikasi halal dari MUI, ya. Selain itu, jangan lupa juga lengkapi diri kamu dengan asuransi travel sebelum bepergian ke Kota Manado. Selamat jalan-jalan! Jangan lupa untuk selalu menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah dan mengurangi angka penyebaran Covid-19 ya!