Waisak (atau Tri Suci Waisak) adalah hari raya besar umat Buddha yang jatuh pada bulan Waisak, yaitu bulan purnama dalam kalender Buddhis atau bulan akhir April, atau Bulan Mei, atau awal Juni pada kalender Masehi. Di Indonesia, hari besar ini diadakan setiap tahun di Candi Borobudur yang merupakan candi Buddha terbesar di dunia.
Seperti apa pemeluk Buddha merayakan Tri Suci Waisak? Yuk, simak ulasan lengkapnya dalam kelanjutan artikel berikut ini!
Perayaan Tri Suci Waisak
Melansir dari laman CNN Indonesia, perayaan Tri Suci Waisak pertama kali diresmikan dalam konferensi Persaudaraan Buddhis Sedunia atau The World Fellowship of Buddhists (EFB) pertama di Sri Lanka pada tahun 1950. Perayaan ini dibuat untuk memperingati tiga momentum penting dalam hidup Buddha Gautama.
Momentum pertama adalah kelahiran Sang Buddha. Pangeran Siddharta Gautama atau Sang Buddha adalah seorang putra dari pasangan Suddhodana dan Ratu Mahamaya yang lahir di Taman Lumbini tahun 623 sebelum Masehi. Kelahirannya ini menjadi awal dari agama Buddha, sebab, Pangeran Siddharta digariskan menjadi seorang Bodhisattva atau calon Buddha yang akan mencapai kebahagiaan tertinggi.
Momentum kedua adalah Buddha mencapai Penerangan Agung. Pada usia 29 tahun, Pangeran Siddharta meninggalkan istana saat Purnama Sidhi bulan Waisak tahun 588 sebelum Masehi. Beliau melakukan aktivitas tersebut untuk mencari kebebasan dari usia tua, sakit, dan mati. Kejadian ini membuat Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung, sehingga mendapat gelar sebagai Buddha.
Momentum ketiga adalah Pencapaian Parinibbana. Sang Buddha wafat pada usia 80 tahun dan mencapai Parinibbana di Kusinara pada tahun 543 sebelum Masehi. Peristiwa ini kemudian diikuti dengan aktivitas sujud berjamaah yang dilakukan para pengikutnya sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada Sang Buddha.
Setiap tahunnya, ribuan pemeluk agama Buddha dari seluruh Indonesia, bahkan juga dari negara-negara lain, akan mendatangi Candi Borobudur untuk mengikuti rangkaian perayaan Hari Raya Waisak. Di candi Buddha terbesar di dunia ini, perayaan Tri Suci Waisak biasanya dimulai sejak tiga pekan sebelum puncak bulan purnama atau dikenal dengan nama Detik-Detik Waisak.
Pada tahun ini, rangkaian Hari Raya Waisak akan dimulai pada 5 Mei dengan kegiatan Karya Bakti Taman Makam Pahlawan di seluruh Indonesia. Selanjutnya pada 17-19 Mei, akan ada screening, opening ceremony, serta penyelenggaraan bakti sosial pengobatan gratis di Taman Lumbini Candi Borobudur.
Mulai pekan berikutnya, tepatnya pada 20-22 Mei akan ada pelaksanaan ritual keagamaan untuk menyambut Tri Suci Waisak di area Candi Borobudur. Sebut saja San Bu Yi Bai (tiga langkah satu namaskara), Nyingma Monlam Chenmo (doa perdamaian), Pradaksina (mengitari Borobudur), pengambilan dan pensakralan Api Dharma, larung pelita purnama sidhi, puja bakti dan meditasi, Atthasila (tidak makan dan minum), Pindapata (berjalan kaki mengambil persembahan dari masyarakat), Detik-Detik Waisak, dan ditutup dengan pelepasan lampion Waisak.
Mau menyaksikan langsung bagaimana umat Buddha merayakan Tri Suci Waisak? Tentu, kamu bisa melihat rangkaian acara di atas dari jarak dekat dengan mendatangi Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Sebelum berangkat dengan jalur darat maupun udara, pastikan kamu sudah beli Asuransi Perjalanan dari MSIG Indonesia yang memberikan perlindungan menyeluruh untuk kamu dan keluarga saat bepergian di dalam maupun di luar negeri.
Beragam manfaat yang akan kamu dapatkan mulai dari perlindungan diri akibat kecelakaan, biaya pengobatan, ketidaknyamanan dalam perjalanan, dan lain sebagainya. Untuk itu, yuk segera beli!