Selain upacara bendera, setiap tanggal 17 Agustus beberapa daerah di Indonesia menghias dan mendekorasi kampungnya dengan berbagai pernak-pernik yang berhubungan dengan Hari Kemerdekaan. Bahkan, banyak pula daerah yang mengadakan berbagai macam lomba untuk memeriahkan hari ulang tahun Indonesia.
Mau tahu apa saja lombanya? Mari, simak ulasan selengkapnya di artikel ini, ya!
Pernah menyaksikan perlombaan Perahu Bidar? Bagi kamu yang tinggal di Kota Palembang pastinya sudah sering melihat lomba Perahu Bidar, kan? Nah, sesuai namanya, Perahu Bidar merupakan perahu tradisional yang digunakan untuk perlombaan. Perahu Bidar kerap disingkat dengan “Biduk Lancar”—yang dikayuh dengan bambu atau galah.
Asal muasal lomba Perahu Bidar karena kisah dari seorang putri berparas cantik bernama Putri Dayang Merindu. Karena kecantikan yang dimilikinya, dua orang pria saling memperebutkan Putri Dayang Merindu. Untuk memenangkan hati sang putri, dua pria tersebut menjadikan bidar sebagai perlombaan.
Keduanya berlomba di Sungai Musi sambil dilihat oleh masyarakat. Namun, sayang, belum sampai ke garis finish, kedua pria tersebut malah meninggal akibat perahunya terbalik ketika berlomba. Akibat kejadian itu, Putri Dayang Merindu memutuskan mengakhiri hidupnya dengan pisau beracun yang ditusukkan ke bagian dada.
Sebelum bunuh diri, Putri Dayang Merindu sempat meninggalkan wasiat jika dirinya meninggal maka tubuhnya dibelah jadi dua dan dikuburkan bersama dua orang pria yang mencintainya tersebut. Dari sinilah tercipta lomba Perahu Bidar yang sampai sekarang masih dilestarikan masyarakat.
Suka makan durian? Pasti tahu kalau buah durian memiliki duri yang tajam. Apabila terkena, maka bisa menyebabkan luka bahkan bisa sampai berdarah. Meski demikian, uniknya, di Kota Kebumen buah durian malah dijadikan sebagai perlombaan, lho, atau kerap disebut dengan Sepak Bola Durian.
Hampir Mirip dengan sepak bola pada umumnya, Sepak Bola Durian asal Kebumen ini pun kerap dipertandingkan antara dua tim dan sering muncul saat acara 17 Agustusan. Perbedaan paling menonjol dari sepak bola ini dibandingkan yang biasa adalah terletak pada bola yang digunakan—bukan terbuat dari kulit melainkan buah durian.
Maka dari itu, tidak boleh sembarang orang memainkan Sepak Bola Durian ini dan hanya orang dewasa saja yang bisa memainkannya. Nah, ketika bermain, semua pemain tidak diperbolehkan memakai alas kaki alias “nyeker” karena itulah dibutuhkan keterampilan dan teknik khusus saat memainkannya.
Dijuluki Kota Seribu Sungai, Kota Banjarmasin juga memiliki sebuah perlombaan unik ketika 17 Agustus, yaitu lomba Dayung Jukung. Hadirnya perlombaan ini tidak hanya sebagai bentuk memeriahkan perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia saja melainkan melestarikan Jukung.
Melansir Kompas, Jukung diartikan sebagai perahu tradisional yang dijadikan alat transportasi oleh suku Banjar di Kalimantan Selatan. Sebelum ada alat transportasi seperti sekarang, masyarakat Banjar menggunakan perahu ini untuk mengangkut hasil pertanian, menambang pasir dan batu, mencari ikan, dan berdagang.
Menurut kisahnya, perahu ini sudah ada sejak ribuan tahun silam dan terdiri dari beberapa jenis. Misalnya, Jukung Batambit, memiliki ukuran paling besar dan biasanya digunakan untuk mengangkut barang. Ada juga Jukung Patai yang dipakai untuk alat transportasi, serta Jukung Sudur untuk memancing.
Selain ketiga lomba yang dituliskan di atas, masih ada lomba lainnya yang juga sering muncul saat 17 Agustus, seperti Peresean, Lombok (menghadirkan para jagoan atau disebut “pepadu” untuk adu ketangkasan); Pawai Jampana, Bandung (mengarak tandu besar yang di dalamnya berisi berbagai hasil bumi); Lomba Sampan Layar, Batam (pertandingan perahu berwarna-warni).
Wah, menarik sekali, ya, lomba-lomba yang diadakan di beberapa daerah di Indonesia ketika HUT RI. Jadi, kamu penasaran sama lomba yang mana, nih? Yuk, saksikan langsung lombanya di daerah asalnya sambil menghabiskan waktu liburan di sana.
Nah, biar perjalananmu aman, nyaman, serta bebas dari rasa khawatir, maka pastikan untuk selalu terlindungi dengan Asuransi Perjalanan dari MSIG Indonesia, ya. Selamat menyaksikan lombanya!