Visa menjadi salah satu syarat wajib untuk mengunjungi negara lain. Baik untuk keperluan wisata, sekolah, bekerja, atau karena menikah dengan Warga Negara Asing (WNA). Meskipun ada beberapa negara yang tidak mewajibkan pengunjung dari negara lain memiliki visa karena adanya kerja sama khusus antar kedua negara.
Misalnya saja seperti Warga Negara Indonesia (WNI) yang ingin berlibur ke Thailand. Selama tidak lebih dari 30 hari dengan jalur udara atau 15 hari jalur darat, maka WNI bisa mengunjungi Thailand tanpa harus mengurus visa.
Ada beberapa jenis visa yang diterapkan oleh suatu negara kepada pengunjung dari negara lain, seperti Visa on Arrival (VoA), yaitu visa yang bisa didapatkan langsung di bandara saat kamu sampai di sebuah negara. Namun, VoA sekarang juga sudah tersedia dalam bentuk elektronik yang bisa kamu dapatkan dengan mendaftar secara online.
Namun, banyak juga negara yang masih membutuhkan pengurusan visa sebelum berangkat ke negara tersebut. Misalnya seperti WNI yang akan pergi ke Jepang, negara di Eropa, Amerika, dan berbagai negara lainnya. Sayangnya, pembuatan visa ini terkadang tidak mudah dan cukup banyak yang harus menunda atau bahkan membatalkan liburan karena gagal mendapatkan visa.
Mengapa begitu, ya? Berikut ini beberapa penyebabnya:
Memang tidak ada rumus pasti untuk menentukan kondisi finansial seperti apa yang kira-kira akan diterima saat pengajuan visa. Namun, terkadang ada rumus tidak formal yang digunakan. Misalnya, perkiraan biaya hidup di sebuah negara untuk satu orang wisatawan adalah Rp1.000.000, maka perkiraan rumus yang digunakan adalah
Rp1.000.000 x jumlah hari selama di negara tersebut
Namun, karena ini hanyalah rumus tidak resmi, tentu saja kamu tidak bisa menyiapkan dana yang terlalu mepet berdasarkan perhitungan tersebut. Alasannya, persiapan dana ini akan dijadikan penilaian bahwa kamu akan mampu membiayai hidupmu selama berada di negara tersebut.
Selain itu, pengajuan visa juga kemungkinan bisa ditolak jika dana tersedia tetapi berasal dari perpindahan dana secara mendadak dalam jumlah besar. Ada baiknya jika persiapan dana ini mengalir secara stabil dalam rekeningmu sehingga tidak menimbulkan kecurigaan.
Beberapa negara akan menanyakan secara detail alasan kepergianmu ke suatu negara. Tujuannya, selain memastikan jenis visa yang kamu ajukan sesuai, juga untuk memastikan kamu akan kembali ke negaramu setelah urusan selesai. Pastikan kamu bisa memberikan keterangan yang jelas dan tidak menimbulkan keraguan.
Sama halnya dengan pengurusan izin apa pun, pengurusan visa pasti akan membutuhkan banyak dokumen pendukung. Jadi, pastikan semua dokumen yang dibutuhkan sudah lengkap dan sesuai. Jika pengajuan dilakukan secara online dan dokumen diberikan dalam bentuk elektronik, maka pastikan dokumen tersebut terlihat dengan jelas dengan format yang sesuai dengan permintaan.
Mereka memang tidak mengawasimu saat berada di sana nantinya. Namun, adanya itinerary serta tempat menginap yang pasti akan membuat mereka yakin bahwa kamu memiliki perencanaan yang matang terhadap perjalananmu.
Pastikan itinerary maupun tempat menginap sudah lengkap sejak kedatangan hingga kamu pulang nantinya. Jangan sampai ada yang kosong meskipun hanya satu hari. Jika kamu menginap di rumah saudara, minta saudaramu membuat surat keterangan yang menyatakan hal tersebut.
Asuransi perjalanan luar negeri ternyata bukan bermanfaat sebagai perlindungan saja, lho. Pada beberapa negara, asuransi perjalanan dijadikan sebagai syarat wajib yang harus ada saat kamu mengajukan visa. Bahkan, terkadang ada berbagai syarat tertentu yang harus dipenuhi juga terkait asuransi perjalanan ini agar pengajuan visa tidak ditolak.
Nah, sudah tahu kan sekarang apa saja yang membuat pengajuan visa ditolak? Jadi, kamu sekarang bisa lebih perhatian dalam menyiapkan pengajuan visa agar bisa mendapatkannya tanpa halangan. Selain itu, mungkin ada beberapa negara yang memiliki persyaratan tambahan bagi yang akan mengajukan visa. Ada baiknya jika kamu juga mencari tahu syarat khusus tersebut sesuai negara yang akan kamu tuju. Selamat berwisata!