Artikel 08 Jan 2025

Tenis vs Padel, Olahraga yang Serupa Tapi Tak Sama

Pernah mendengar olahraga padel? Mungkin bagi sebagian orang, olahraga ini masih terdengar asing. Padahal, padel semakin populer dan banyak diminati, terutama di kalangan anak muda. Meskipun sekilas terlihat mirip dengan tenis, namun keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Penasaran apa saja perbedaannya? Yuk, kita bahas lebih dalam! 

Asal-usul Padel

Permainan ini pertama kali muncul di Meksiko pada tahun 1969, hasil kreasi dari seorang pria bernama Enrique Corcuera. Saat itu, Corcuera memiliki lapangan squash di halaman belakang rumahnya dan ingin menciptakan variasi permainan yang lebih menarik. Dengan menggabungkan elemen tenis dan squash, lahirlah padel. Awalnya, padel hanya dimainkan oleh Corcuera dan teman-temannya sebagai kegiatan rekreasi di area yang sempit dengan menggunakan dinding sebagai bagian dari permainan. 

Seiring berjalannya waktu, padel semakin berkembang dan menyebar ke berbagai negara, termasuk Spanyol yang kini menjadi kiblat olahraga padel dunia. Popularitas padel terus meningkat karena dianggap sebagai olahraga yang menyenangkan, mudah dipelajari, dan dapat dimainkan oleh semua kalangan usia.

Perjalanan Padel Menuju Kancah Internasional

Salah satu momen penting dalam sejarah padel adalah ketika olahraga ini diperkenalkan ke Spanyol pada tahun 1974. Di Spanyol, padel mengalami perkembangan yang sangat pesat. Lapangan-lapangan padel mulai dibangun di berbagai kota dan minat masyarakat terhadap olahraga ini pun semakin meningkat. 

Seiring dengan popularitasnya yang terus meroket, padel mulai diakui sebagai olahraga resmi, sehingga pada tahun 1991, didirikanlah Federasi Internasional Padel (FIP). Berkat FIP, padel semakin dikenal di seluruh dunia dan turnamen-turnamen internasional pun mulai diselenggarakan. Kini, padel telah menjadi olahraga yang sangat populer, terutama di negara-negara Amerika Latin dan Eropa. 

Perbedaan Padel dan Tenis

Perbedaan mendasar antara padel dan tenis terletak pada lapangannya. Lapangan padel lebih kecil dan dikelilingi oleh dinding kaca atau beton tembok. Dinding ini menjadi bagian penting dalam permainan karena bola dapat dipantulkan ke dinding dan kembali ke lapangan. Berbeda dengan tenis yang lebih terbuka dan tidak memiliki batasan dinding. 

Ukuran raket padel juga lebih kecil dan berbentuk seperti dayung dengan permukaan yang solid tanpa senar. Raket ini dirancang khusus untuk memantulkan bola dengan efek yang berbeda dibandingkan dengan raket tenis. Sementara itu, raket tenis berbentuk lebih panjang dan memiliki senar yang lebih rapat. Menyoal bola, bola padel sendiri juga lebih lembut dan berukuran sedikit lebih kecil dibandingkan bola tenis. 

Gaya bermain dan strategi yang diterapkan dalam padel dan tenis juga sangat berbeda. Tenis lebih mengutamakan pukulan keras dan kecepatan, dengan pemain sering kali berusaha memukul bola sekencang mungkin untuk melewati lawan. Sebaliknya, padel lebih menekankan pada kombinasi antara pukulan keras dan pukulan lembut, serta penggunaan dinding tepi secara efektif. Pemain padel sering kali melakukan pukulan-pukulan pendek, lob, serta volley untuk mengontrol permainan dan menciptakan peluang untuk meraih poin.

Selain itu, kerja sama tim yang baik sangat penting dalam padel, karena pemain harus saling berkomunikasi dan mengatur strategi untuk mengalahkan lawan. Perbedaan dalam gaya bermain ini membuat padel menjadi olahraga yang lebih kompleks dan membutuhkan keterampilan yang lebih beragam dibandingkan dengan tenis.

Aturan Dasar Olahraga Padel 

Permainan padel umumnya dimainkan secara ganda, yaitu 2 lawan 2, di lapangan yang lebih kecil, yakni sekitar 10 x 20 meter. Untuk permainan tunggal, bahkan, cukup dengan lapangan berukuran 6 x 20 meter. 

Selain itu, lapangan padel dikelilingi oleh dinding beton atau kaca yang memungkinkan permainan dengan gaya memantulkan bola seperti dalam squash dan ukuran net yang lebih rendah, yakni 88 cm, untuk memisahkan area permainan kedua tim. Tujuan olahraga ini adalah memukul bola dengan raket sedemikian rupa sehingga bola memantul satu kali di lapangan lawan dan tidak dapat dikembalikan. 

Permainan dimulai dengan servis. Pemain yang melakukan servis harus berdiri di belakang garis servis dan memukul bola dengan ayunan bawah pinggang. Bola yang baik adalah bola yang mengenai dinding belakang setelah melewati net dan memantul satu kali di area servis lawan sebelum disentuh penerima. Setelah servis, pemain bergantian memukul bola hingga salah satu tim melakukan kesalahan. 

Dinding dalam padel bukan hanya pembatas, tetapi juga bagian integral dari permainan. Pemain dapat memantulkan bola ke dinding untuk menghasilkan sudut-sudut sulit dijangkau lawan atau memperpanjang rally. Namun, ada aturannya: bola tidak boleh memantul dua kali di dinding sebelum disentuh pemain lain. 

Poin dalam padel dihitung dengan sistem yang sama seperti tenis, yaitu 15, 30, 40, dan game. Satu set biasanya terdiri dari enam game, dengan pemain yang memenangkan enam game terlebih dahulu akan memenangkan set tersebut. Jika kedua pemain sama-sama memenangkan lima game, maka akan diadakan tie-break untuk menentukan pemenang set.

Kesimpulannya, padel dan tenis adalah dua olahraga yang menarik dengan ciri khas masing-masing. Meskipun keduanya memiliki kesamaan, namun perbedaan pada lapangan, raket, bola, dan dan cara bermainnya membuat kedua olahraga ini memiliki karakteristik yang unik.

Jadi, olahraga mana yang lebih kamu sukai? Tenis atau padel? Sebelum mencoba padel ataupun melanjutkan main tenis, jangan lupa untuk lengkapi diri kamu dengan Asuransi Olahraga dari MSIG Indonesia, ya!

Artikel Lainnya