Bagi sebagian masyarakat Indonesia, mudik bukan cuma soal pulang ke kampung halaman setelah merantau lama. Lebih dari itu, tradisi ini juga merupakan momen menghabiskan waktu dan mengukir memori bersama keluarga. Tentunya nggak heran kalau banyak juga keluarga yang mudik bersama bayi, walaupun si kecil mungkin belum akan mengingat banyak hal. Kalau kamu juga bakal mudik membawa bayimu, simak beberapa tip berikut, ya!
Tip pertama untuk mudik bersama bayi adalah mempersiapkan kebutuhan bayi yang akan dibawa tanpa kurang satu apapun. Pasalnya, perjalanan mudik acap kali tidak bisa menyediakan pelengkapan bayi sebagaimana rumah atau pusat perbelanjaan di kota asalmu.
Maka, mulailah dengan membuat daftar perlengkapan bayi yang dibutuhkan selagi dalam perjalanan hingga sampai ke kota tujuan mudik. Biasanya, perlengkapan bayi itu mencakup perlak atau alas ganti popok, popok, tisu kering dan basah, kapas, pakaian, minyak telon, selimut, mainan, susu (ASI ataupun formula), makanan, mainan, juga obat-obatan. Kalau anak kamu punya keperluan khusus di luar ini, jangan sampai luput dibawa juga, ya.
Setelah itu, sisihkan beberapa lembar popok, pakaian ganti, peralatan mengganti popok, makanan dan snack, juga mainan untuk diletakkan dalam satu tas khusus yang akan ditaruh di jok kendaraan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan kamu saat si kecil perlu mengganti popok, makan, atau mencari mainan.
Tips berikutnya adalah mempersiapkan car seat untuk jadi tempat duduk si kecil selama perjalanan mudik. Meski akan memakan lebih banyak ruang, benda ini wajib ada dalam mobilmu jika kamu akan mudik bersama bayi. Sebab, seperti yang dilansir dari laman CDC Amerika, penggunaan car seat dapat mengurangi risiko cedera dalam kecelakaan hingga 71 – 82% pada anak-anak dibandingkan dengan penggunaan sabuk pengaman saja.
Selain itu, menyediakan car seat untuk bayimu juga akan mengurangi rasa lelah kamu dan si kecil sepanjang perjalanan, meningkatkan konsentrasi kamu atau pasanganmu sebagai pengemudi, melatih si kecil untuk mandiri, serta memberinya ruang beristirahat yang mumpuni. Dengan begitu, bayimu tidak akan terlalu kelelahan setelah melakukan perjalanan panjang.
Tip berikutnya adalah melakukan pemberhentian, sebaiknya di rest area, setiap 2 – 3 jam sekali. Melansir laman theAsianparent, hal ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan makan, ganti popok, serta istirahat dari car seat pada bayi. Namun, kalau si kecil cukup sering buang air kecil ataupun besar, kemungkinan kamu perlu berhenti lebih banyak dibanding rekomendasi waktu tersebut.
Idealnya, kamu sudah merencanakan rute dan estimasi perjalanan mudik sebelum pelancongan tersebut dilakukan. Dengan begitu, kamu bisa memetakan pit stop atau titik-titik pemberhentian untuk memberikan jeda istirahat pada bayi dan menghindari penguluran waktu beristirahat. Pun saat berhenti, jangan sekadar berdiam diri di dalam mobil. Akan tetapi, bawalah bayi keluar mobil agar ia bisa menghirup udara luar dan terkena sinar matahari walau hanya sesaat.
Berada di ruang sempit untuk waktu yang panjang bukan hanya membuat si kecil lelah. Sebab, ia juga bisa merasa jenuh dan berakhir jadi rewel. Maka dari itu, kamu dan semua anggota keluarga yang ada dalam mobil perlu menciptakan suasana kendaraan yang nyaman dan tenang. Hal ini bisa dilakukan dengan mengajak bayi bercanda atau mengobrol serta tidak berbicara dengan nada tinggi saat perjalanan mudik berlangsung.
Nah, itulah dia beberapa tip yang harus kamu lakukan kalau akan mudik bersama bayi. Satu yang tak kalah penting adalah membekali perjalanan mudik kamu dengan asuransi mudik aman[ACB1] dari MSIG Indonesia supaya kamu, keluarga, dan rombongan terlindungi secara penuh hingga 30 hari selama melakukan perjalanan dengan mobil.
[ACB1]Mudik Aman