Berlokasi di kawasan Benua Asia dan Eropa, Turki kerap jadi tujuan wisata, terutama wisatawan asal Indonesia. Bukan tanpa sebab, Turki terkenal dengan destinasinya yang menawan, di mana menggabungkan keindahan dari budaya klasik dan modern. Tidak hanya melihat destinasi wisatanya, di sini, kamu juga bisa mengunjungi pasar-pasar tradisionalnya.
Salah satu yang paling terkenal adalah Grand Bazaar, Istanbul. Tahukah kamu, kalau pasar tradisional dengan konsep indoor ini jadi yang tertua di dunia, lho. Yuk, cari tahu lebih lanjut mengenai Grand Bazaar di kelanjutan artikel ini, ya!
Menurut catatan sejarah yang dilansir dari Kompas, Grand Bazaar dibangun di era Mehmed II pada tahun 1453 setelah ditaklukkannya Ottoman atas Istanbul. Tujuan pembangunan pasar yang usianya sudah lebih dari 500 tahun ini awalnya adalah untuk dijadikan sebagai pusat keuangan bagi Hagia Sophia.
Pasar yang dibangun di atas area seluas 54.653 meter persegi ini, selama berabad-abad lamanya menjadi pusat dari perdagangan, keuangan, dan kerajinan tangan di kawasan Mediterania. Cevahir Bedesten adalah bangunan tertua yang dibangun di tempat ini dan mulanya dibangun untuk keperluan perdagangan kain.
Namun, seiring waktu, bangunan ini berkembang jadi pasar batu mulia dan emas. Bahkan, sekarang, tersedia bank di sini karena letaknya yang berada di pusat Grand Bazaar. Kemudian, bangunan tertua kedua bernama Sandal Bedesten, yang sekitar tahun 1914-1980 dijadikan sebagai rumah lelang.
Penamaan Sandal Bedesten sendiri diambil dari jenis kain yang dulu sempat ditenun di tempat ini. Kain tersebut ditenun dari serat sutra dan kapas yang memiliki luas sekitar 2.435 meter persegi. Lalu, ditutupi dengan 20 kubah yang berlapis timah. Menariknya, sampai abad ke-19, toko-toko yang ada di pasar ini tidak diberi papan nama, lho.
Meskipun tidak memiliki papan nama, tapi, tidak ada satu penjual pun yang berkompetisi. Hingga akhirnya, setelah terjadi gempa pada tahun 1894, dilakukan restorasi pada Grand Bazaar dan mulai ditambahkan papan nama bergaya barat. Di pasar ini, terdapat sekitar 4.000 toko, 56 jalan, 17 losmen, 2 bedestens, dan 21 gerbang.
Ada banyak sekali toko yang menjual berbagai macam barang atau souvenir di Grand Bazaar dan bisa kamu beli saat ke sana. Apa saja, ya?
● Mangkuk Iznik & Keramik, kedua barang ini banyak dijual di toko-toko yang ada di Grand Bazaar. Tampilannya cukup menarik karena diukir dengan berbagai macam ukiran tradisional maupun modern.
● Lampu Turki, berbeda dengan lampu kebanyakan, lampu ini dibuat dari kaca yang dilengkapi dengan berbagai macam motif, model, dan warna. Variasinya pun ada yang bentuk lampu vas, lampu meja, dan lampu gantung.
● Teh Turki, Turki jadi salah satu negara yang paling banyak mengonsumsi teh di dunia. Tidak heran, kalau di pasar ini banyak ditemukan pedagang yang menjual teh dengan berbagai varian rasa.
● Permadani Kilim, di sini juga terdapat permadani Kilim. Permadani Kilim biasanya memiliki berbagai macam motif dan terdiri dari beberapa ukuran. Ukuran yang paling banyak dipilih adalah 1x2 meter karena mudah dikemas dan digulung.
● Baklava, pencinta roti? Maka, jangan sampai lupa membeli Baklava. Baklava sendiri merupakan roti kering ala Turki—yang biasanya disajikan bersama dengan madu, sirup, dan saus kacang manis.
Tertarik belanja di Grand Bazaar? Perhatikan dulu beberapa tipsnya!
● Sebelum masuk ke Grand Bazaar, maka pastikan terlebih dahulu dari pintu gerbang mana kamu masuk. Sebab di sini, terdapat 21 pintu gerbang dengan jalan yang berliku layaknya sebuah labirin. Tidak perlu khawatir kalau tersesat karena dengan begitu membuatmu bisa menjelajahi Grand Bazaar sepuasnya.
● Belum menukarkan uang? Tidak usah khawatir karena di pasar ini tersedia money changer yang menawarkan rate paling bagus dibandingkan dengan kawasan Taksim maupun Sultan Ahmet. Untuk uangnya tersedia dalam bentuk Euro maupun Dollar.
● Kalau mau mendapatkan harga barang yang relatif murah, maka berkunjunglah ketika akhir pekan karena banyak wisatawan yang mengunjungi pasar ini. Biasanya, penjual akan memberikan harga mahal saat sepi pengunjung. Saran, tidak perlu emosi kalau penjual meninggikan suaranya ketika kamu tidak jadi beli, ya.
● Sebaiknya belanjalah di toko-toko yang letaknya tersembunyi dan jauh dari lorong utama. Semakin jauh, maka penjualnya akan menawarkan harga yang lebih murah dibandingkan toko lain. Kalau bisa, jadilah pembeli pertama karena akan diberikan harga murah sebagai bentuk penglaris.
Grand Bazaar terletak di kawasan Sultanahmet atau berdekatan langsung dengan Beyazit dan Çemberlitas. Jadi, kalau mau ke sini, maka bisa memakai trem dan naik dari halte Beyazıt-Kapalıçarşı. Kamu hanya perlu 3 menit jalan kaki dari sini ke Grand Bazaar. Atau, bisa juga naik bus, metro, dan kereta.
Kalau sudah berada di Grand Bazaar, maka ada dua jalan utama yang bisa dilalui, yaitu Kalpakçılar yang menghubungkan Nuruosmaniye dan Beyazıt. Lalu, Yağlıkçılar Caddesi yang menghubungkan Çarşıkapı dan Örücüler. Waktu buka dari pasar ini adalah pukul 08.30 pagi - 19.00 malam dan tokonya buka tiap hari—kecuali saat hari libur keagamaan.
Wah, menarik sekali, ya, pasar indoor-nya. Yuk, ke sini saat kamu liburan ke Turki. Eits, sebelum liburan pastikan perjalananmu sudah terproteksi dengan Asuransi Perjalanan dari MSIG Indonesia, ya. Agar perjalananmu aman, nyaman, dan bebas khawatir. Selamat menjelajahi Grand Bazaar yang bak labirin!