Bunga sakura yang berwarna putih atau merah muda bukan cuma enak dipandang mata. Kembang dari genus Prunus ini juga cukup awam dipetik untuk dijadikan konsumsi masyarakat Jepang. Penasaran apa saja bentuk olahan dari bunga satu ini? Yuk, simak serba-serbi kuliner bunga sakura dalam kelanjutan artikel ini!
Sakura Sebagai Kuliner
Pada dasarnya, bunga dan daun sakura dapat dikonsumsi. Keduanya juga awam digunakan sebagai bahan makanan di Jepang. Dilansir dari Wikipedia, bunga sakura yang diasamkan dengan garam dan umezu (cuka ume) biasa digunakan sebagai penambah rasa pada wagashi; sebuah makanan tradisional Jepang ataupun anpan; roti manis khas Jepang yang berisi pasta kacang merah.
Ada juga metode pengasaman bunga sakura dengan garam dalam air panas yang disebut sebagai sakurayu. Bunga sakura dalam bentuk sakurayu biasanya diminum pada acara-acara perayaan, seperti pernikahan untuk menggantikan teh hijau. Begitu juga dengan daun sakura, biasanya helai-helai hijau dari pohon sakura jenis Ōshima ini akan diasamkan dalam air asin untuk menu sakuramochi.
Kuliner dari Bunga Sakura
Cookies atau kue kering adalah salah satu kuliner bunga sakura yang banyak dibuat oleh masyarakat Jepang untuk menyambut Hanami atau festival mekarnya sakura. Selain mudah dibuat, camilan satu ini juga praktis untuk dibawa dan dipadankan dengan minuman maupun makanan lain. Duduk-duduk santai di bawah pohon sakura sambil menyantap kepingan kue kering berhiaskan bunga sakura pun jadi tambah syahdu!
Kalau sakura cookies itu layak sebagai camilan, ada sakura gohan sebagai santapan ‘berat’ yang tepat buat menikmati Hanami bersama keluarga atau kerabat. Sakura gohan (nasi bunga sakura) adalah hidangan berupa nasi yang ditanak atau dimasak dengan bunga sakura yang sudah diasamkan. Hasilnya adalah nasi hangat yang lembut dan asin serta beraroma sakura. Sakura gohan bisa dikonsumsi bersamaan dengan lauk, seperti ikan salmon ataupun ‘diadon’ kembali dengan lembaran rumput laut menjadi sakura rice balls (onigiri).
Anko adalah selai kacang merah yang biasa digunakan sebagai pengisi atau penghias roti. Sementara mushipan berarti roti kukus yang lembut dan empuk. Nah, sakura anko mushipan adalah roti kukus semacam muffin yang dibuat dengan selai kacang merah dan olahan bunga sakura. Kombinasi kedua bahan baku ini membentuk cita rasa yang menarik bagi lidah orang Jepang. Tentunya, kudapan ini juga biasa dibawa masyarakat setempat saat merayakan Hanami.
Mochi sebetulnya merupakan hidangan berupa bola beras ketan merah muda yang diisi dengan anko (selai kacang merah). Sedikit berbeda dengan ketiga kuliner sebelumnya, sakura mochi menggunakan daun pohon sakura, alih-alih bunga sakura yang sudah diasamkan.
Jadi, sakura mochi merupakan mochi yang digulung dengan daun sakura yang sudah diasamkan. Menurut laman Just One Cookbook, orang Jepang senang menikmati penganan asin dan manis ini pada Hari Perempuan juga Hanami.
Hanami dango mungkin sedikit berbeda dari jajaran serba-serbi kuliner bunga sakura di atas. Sebab, penganan satu ini tidak lagi selalu dibuat dengan bahan dasar bunga ataupun daun sakura. Alih-alih, hanami dango kini lebih sering dibuat menggunakan pewarna makanan untuk warna merah muda dan hijau dengan alasan kepraktisan.
Dulunya, warna merah muda pada penganan ini berasal dari daun perilla ungu dan bunga sakura yang diasamkan. Sementara warna hijau pada hanami dango dibuat dari ekstrak daun mugwort. Walaupun begitu, camilan satu ini dinamai khusus untuk Hanami, lho! Jadi, hanami dango memang paling cocok disantap bersama pemandangan pohon sakura, onigiri sakura, dan tentunya teh sakura yang hangat.
Hanami bersama keluarga maupun kerabat langsung di Jepang pun jadi tambah lekat dengan bekal dari serba-serbi kuliner bunga sakura di atas. Sebelum berangkat ke Jepang, bekali diri kamu dan semua anggota trip dengan asuransi perjalanan wisata terlebih dahulu, ya! Dengan begitu, liburan kamu akan senantiasa aman dan bebas akan kekhawatiran!