Saat berwisata ke Jepang, Tokyo adalah salah satu kota yang tidak boleh kamu lewatkan. Selain karena Tokyo merupakan ibu kota Jepang dan sekaligus menjadi pusat perekonomian di negara ini, ada banyak tempat wisata di Tokyo yang pastinya akan sayang jika kamu lewatkan.
Nah, sebelum membahas tentang berbagai tempat wisata di Tokyo, cari tahu lebih detail mengenai kota ini, yuk!
Bagaimana Tokyo menjadi ibu kota Jepang dimulai sejak 400 tahun yang lalu. Kota Tokyo sebelumnya bernama Edo dan mulai berkembang sejak Tokugawa Ieyasu, yaitu shogun terkuat yang menjadi pemersatu kekaisaran Jepang, mendirikan Keshogunan Tokugawa di Edo pada tahun 1603.
Edo sendiri awalnya didirikan sebagai desa pada Periode Kamakura (1185-1333) dan namanya diambil dari Edo Shigenaga, yaitu Gubernur wilayah pada periode tersebut. Pada tahun 1721, Edo berhasil menjadi kota terpadat dan juga sebagai pusat politik serta perdagangan di Jepang yang difasilitasi oleh Keshogunan Tokugawa. Pada saat itu, kekuasaan shogun bahkan telah melebihi kekuasaan kaisar.
Pada masa itu, posisi Edo sangatlah penting bagi politik maupun perekonomian Jepang. Namun, ibu kota Jepang masih berada di Kyoto, yang merupakan tempat tinggal Kaisar. Pengalihan ibu kota Jepang dari Kyoto ke Jepang dimulai pada restorasi Meiji. Saat itu, para pendukung Kaisar Meiji berusaha untuk mengembalikannya ke tahta.
Pada tahun 1867, Tokugawa Yoshinobu yang merupakan shogun terakhir, menyerahkan posisi dan kekuasaannya pada Kaisar setelah tentara kekaisaran mengalahkannya. Penyerahan tersebut termasuk juga menyerahkan Edo yang sebelumnya menjadi area kekuasaannya. Selanjutnya Edo menjadi rumah baru Kaisar dan pada tahun berikutnya Edo berubah nama menjadi Tokyo.
Nah, sudah tahu sejarah singkat Tokyo, sekarang waktunya mencari tahu rekomendasi tempat wisata di Tokyo yang bisa kamu kunjungi bersama keluarga.
Tokyo Tower adalah salah satu tower utama di Jepang, khususnya Tokyo, dan memiliki fungsi utama sebagai menara penyiaran. Namun, menara ini juga difungsikan sebagai tempat wisata di Tokyo dengan adanya berbagai fasilitas pendukung. Ketinggian Tokyo Tower adalah 332,9 m dan kamu bisa menuju puncaknya, sehingga bisa menikmati pemandangan kota Tokyo dengan sudut pandang yang luas. Jika kamu takut ketinggian, kamu juga bisa berwisata di bagian bawah yang memiliki banyak pusat perbelanjaan serta restoran-restoran terkenal. Untuk menikmati seluruh fasilitas wisata di sini, kamu bisa membeli tiket “Main Deck 1 Day Unlimited Pass” dengan harga ¥2,200 untuk dewasa, ¥1,800 usia 16-18 tahun, ¥1,200 usia 7-15 tahun, dan ¥800 usia 4-6 tahun. Untuk menuju ke Tokyo Tower, dari Stasiun Tokyo kamu bisa berjalan ke Stasiun Otemachi dan menggunakan kereta Express Ebina (Mita Line) menuju ke Stasiun Onamarimon. Kemudian melanjutkan dengan berjalan sejauh 750 m menuju Tokyo Tower. Biaya yang diperlukan adalah ¥180.
Tokyo Skytree memiliki fungsi yang serupa dengan Tokyo Tower, yaitu menara penyiaran. Pembangunan Tokyo Skytree dikarenakan fungsi Tokyo Tower tidak lagi maksimal karena ketinggian yang terlalu rendah, sehingga perlu didirikan menara yang lebih tinggi lagi. Ketinggian dari Tokyo Skytree adalah 634 m. Sama seperti Tokyo Tower, tempat ini juga dibuka untuk umum dan bisa kamu kunjungi untuk berwisata bersama keluarga. Untuk kamu yang tertarik mengunjunginya, bisa membeli tiket “Tembo Deck (350 m) + Galleria (450 m)-Sameday” secara online dengan harga ¥3,100 untuk dewasa, ¥2,350 usia 12-17 tahun, dan ¥1,450 usia 6-11 tahun. Untuk menuju ke Tokyo Tower, dari Stasiun Tokyo kamu bisa berjalan ke Stasiun Otemachi dan menggunakan kereta Lokal Nishi-Funabashi (Tozai Line) menuju ke Stasiun Nihombashi, kemudian melanjutkan dengan menggunakan kereta LocalImbanihon-Idai (Asakusa Line) menuju ke Stasiun Oshiage. Biaya perjalanan yang harus kamu bayar adalah ¥290.
Berdasarkan sejarah Tokyo yang telah dibahas di atas, pastinya kota ini punya kastil yang menjadi tempat tinggal Kaisar dan keluarganya. Nah, kamu bisa melihat kastil tersebut dengan mengunjungi Tokyo Imperial Palace. Lokasinya dekat dengan Stasiun Tokyo, hanya sekitar 500 m jadi kamu bisa menempuhnya dengan berjalan kaki. Saat mengunjungi kastil ini, kamu bisa melihat Nijubashi, yaitu dua jembatan yang menjadi pintu masuk ke halaman dan istana. Sayangnya, halaman dalam istana tidak dibuka untuk umum kecuali pada tanggal 2 Januari dan 23 Februari. Namun, kamu bisa mengikuti tur berpemandu yang menghabiskan waktu sekitar 75 menit, supaya bisa lebih memahami area kastil ini lebih dalam lagi.
Disneyland dan DisneySea adalah taman bermain yang sangat terkenal di Tokyo. Disneyland memiliki luas 110 ha, dibangun pada tahun 1983 dan merupakan taman Disney pertama yang go internasional. DisneySea memiliki luas 176 ha, dibangun pada tahun 2001 dan merupakan satu-satunya DisneySea yang ada di dunia. Keduanya menawarkan nuansa Disney yang menggemaskan. Jadi, kamu bebas mau mengajak keluargamu ke Disneyland atau DisneySea. Atau, kamu juga bisa mengajak keluargamu bermain di dua tempat ini pada hari yang berbeda. Harga tiket masuk 1 day pass untuk Disneyland adalah ¥10,900 untuk dewasa, ¥9,000 usia 12-17 tahun, dan ¥5,600 usia 4-11 tahun. Harga tersebut berlaku juga untuk tiket DisneySea. Untuk menuju ke Tokyo Disneyland dari Stasiun Tokyo kamu bisa menggunakan kereta Lokal Fuchu-Hommachi (Keiyō Line) menuju ke Stasiun Maihama, kemudian melanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 600 m. Biaya perjalanan yang harus kamu bayar adalah ¥230. Rute ini juga bisa kamu gunakan jika ingin ke Tokyo DisneySea.
Menarik sekali kan berbagai tempat wisata di Tokyo tersebut? Tentunya, selain berbagai tempat di atas, Tokyo juga masih punya banyak tempat lain yang menarik untuk kamu kunjungi. Jadi, kamu pasti tidak akan bosan meskipun tidak mengunjungi prefektur lainnya saat ke Jepang.
Supaya aktivitas wisatamu semakin nyaman, jangan lupa untuk lindungi dirimu dan keluarga dengan Asuransi Perjalanan dari MSIG Indonesia. Asuransi Perjalanan ke Jepang ini tidak hanya akan melindungimu dari risiko kehilangan dokumen saat berwisata saja, tetapi juga akan memberi pertanggungan atas risiko lainnya, seperti sakit saat wisata. Jadi, kamu tidak akan khawatir lagi dengan risiko saat sedang menikmati aktivitas wisatamu.