Menurut statistic, jumlah pilot atau penerbang perempuan di dunia hanyalah 3%. Angka ini tentu menunjukkan betapa minimnya presensi perempuan dalam dunia aviasi. Meski begitu, banyak dari mereka yang punya peran atau cerita penting dalam dunia aviasi, loh. Dalam rangka merayakan International Women’s Day, yuk kenali para perempuan hebat ini!
Linimasa Dunia Aviasi
Secara garis besar, dunia aviasi berbagi ke dalam dua era utama, yaitu:
Penerbang-Penerbang Perempuan yang Pertama
Era sebelum pesawat bertenaga mesin, yakni pada 1784, Marie Élisabeth Thible adalah perempuan pertama yang menerbangkan balon udara; meski bukan seorang diri. Kemudian pada 1903, Aide de Acosta merupakan perempuan pertama yang menerbangkan pesawat layang.
Tahun 1908, Thérèse Peltier menjadi perempuan pertama yang melakukan penerbangan solo menggunakan pesawat biplane Voisin 1903 rancangan Gabriel Voisin. Dua tahun kemudian, Hélène Dutrieu adalah perempuan pertama yang menerbangkan pesawat dengan penumpang, sekaligus memenangkan Femina Cup—sebuah penghargaan untuk penerbang perempuan Prancis yang berhasil melakukan penerbangan terpanjang dalam kurun waktu setahun.
Pada 8 Maret 1910, Raymonde de Laroche adalah perempuan pertama di dunia yang memperoleh lisensi pilot. Secara kebetulan, PBB juga menetapkan tanggal 8 Maret sebagai Hari Perempuan Sedunia atau International Women’s Day untuk menghormati prestasi sosial, ekonomi, budaya, dan politik perempuan di seluruh dunia.
Perempuan-Perempuan Berpengaruh dalam Dunia Aviasi
Deretan perempuan “pertama” dalam dunia aviasi tentu akan terus bermunculan selama industri ini berkembang. Nah, selain nama-nama di atas, beberapa perempuan berikut juga punya andil yang signifikan bagi dunia aviasi.
Catatan sejarah banyak menuliskan kalau penerbangan pertama bertenaga mesin dilakukan oleh Wright Bersaudara (Orville Wright dan Wilbur Wright). Katherine, adik mereka, ternyata punya peran penting di balik pencapaian mereka tersebut.
Rupanya, Katherine-lah orang yang mencarikan mentor dan pembimbing untuk eksperimen pesawat terbang kedua kakak laki-lakinya. Ia juga yang memberi Orville dan Wilbur sokongan finansial dan emosional. Karena kemampuannya untuk bersosial, Katherine juga menjadi sekretaris eksekutif sekaligus promotor karya kedua kakaknya kepada dunia.
Mengutip pemberitaan Los Angeles Times pada tahun 1986, Amelia Earhart adalah pilot perempuan asal Amerika paling terkenal dalam sejarah. Ia adalah perempuan yang memegang banyak julukan “pertama”; mulai dari perempuan pertama yang terbang melintasi Atlantik, orang pertama yang melakukan penerbangan solo dari Hawaii ke Amerika, hingga penerbang pertama yang mempromosikan perjalanan udara komersial.
Selain itu, Amelia juga menulis buku tentang pengalaman terbangnya, merupakan salah satu pendiri The Ninety-Nine—sebuah organisasi untuk pilot perempuan, juga menjadi penasihat teknik penerbangan dan konselor karier bagi mahasiswa perempuan di Purdue University. Amelia pun hampir menjadi perempuan pertama yang melakukan penerbangan keliling dunia pada tahun 1937; jika pesawatnya tidak hilang di atas Samudra Pasifik.
Dalam kancah aviasi modern, Lynn Rippelmeyer adalah salah satu sosok pilot perempuan yang membuka jalan untuk penerbang-penerbang perempuan lain. Pada 1980, ia merupakan perempuan pertama yang menerbangkan Boeing 747—tipe pesawat komersial terbesar kala itu. Empat tahun berselang, ia menjadi kapten perempuan pertama pesawat Boeing 747 dalam penerbangan trans-Atlantik.
Menariknya, karier penerbangan Lynn justru dimulai sebagai pramugari maskapai TWA pada tahun 1972. Selepas menyelesaikan sekolah penerbangan, ia menjadi first officer di Air Illinois pada 1977 kemudian bergabung ke operator kargo Seabord World Airlines sebagai penerbang Boeing 747. Oleh media Inggris, Lynn lantas dinobatkan sebagai Woman of The Year, sebuah penghargaan yang pertama kali diberikan kepada orang Amerika.
Nah, itulah dia jejak historis para perempuan dalam dunia aviasi. Semoga cerita-cerita di atas dapat menginspirasi kamu untuk meraih cita-cita, ya! Suatu saat ketika kamu akan berlibur setelah punya asuransi perjalanan, coba amati apakah pilot atau co-pilot yang menerbangkan pesawatmu adalah seorang perempuan?