Tahukah kamu dari mana asal bunga tulip? Melansir dari laman Europeana, tanaman berwarna-warni ini berasal dari Asia Tengah dan mulai dibudidayakan di Iran sejak abad ke-10. Para tukang kebun pada masa Kekaisaran Ottoman, yaitu sekitar abad ke-16, kemudian membudidayakan tanaman ini hingga tulip tersebar ke negara-negara lain di dunia. Untuk membudidayakannya, bunga tulip membutuhkan setidaknya 12-14 minggu cuaca dingin dengan suhu sekitar 13 derajat celcius. Lalu, apakah tanaman ini bisa ditanam di Indonesia yang beriklim tropis? Yuk, cari tahu jawaban selengkapnya!
Asal tahu caranya, ternyata kamu juga bisa menanam bunga tulip di rumahmu. Memang, karena ini termasuk tumbuhan yang membutuhkan suhu dingin, caranya agak sedikit rumit. Namun, tidak ada salahnya mencobanya, kan? Berikut ini adalah caranya:
Cold period atau “periode suhu dingin” adalah satu dari dua kunci keberhasilan menanam bunga tulip di iklim hangat. Istilah ini merujuk pada proses penyimpanan umbi tulip di dalam lemari es selama 6 hingga 12 pekan agar akar tanaman tersebut dapat mekar ketika ditanam di tanah negara tropis.
Untuk menyiapkan umbi tulip dalam suhu dingin, kamu dapat membungkus akar tanaman tersebut dengan kantong kertas atau plastik yang dilubangi sedikit. Selanjutnya, hindari meletakkan umbi tulip di dekat buah apel yang bisa mengeluarkan gas etilen dan membusukkan sang akar tanaman. Setelah 6 pekan atau lebih, umbi tulip yang sudah dibekukan dalam periode suhu dingin bisa kamu keluarkan dari kulkas untuk dipindah ke media tanam.
Agar akarnya dapat tumbuh dengan sempurna, umbi tulip idealnya ditanam di tanah bersuhu sejuk, yaitu antara 0 sampai 13 derajat celcius, dan di area yang mendapat sinar matahari sekitar 6 jam per hari. Pada kenyataannya, suhu rata-rata tanah di Indonesia adalah 26 sampai 27 derajat celcius dan sinar matahari di Indonesia bersinar hampir sepanjang hari.
Untuk itu, lokasi penanaman umbi tulip menjadi hal lain yang perlu dipertimbangkan saat akan menanam tulip di negara tropis. Alih-alih langsung di tanah, pilihlah sebuah media tanam (misalnya pot) yang mudah dipindahkan. Tanamlah umbi tulip pada media tanam, kemudian letakkan di tempat yang dapat terkena sinar matahari langsung setidaknya 6 jam sehari. Selain itu, hindarilah menempatkan umbi tulip di area yang panasnya menyengat, sebab, panas terik akan membuat umbi tulip stres dan memicu masalah pertumbuhan.
Selain suhu tanah yang rendah, bunga tulip juga membutuhkan kelembapan yang tepat agar dapat mekar sempurna. Untuk itu, kamu perlu membuat jadwal penyiraman tanaman ini dengan baik. Idealnya, umbi tulip yang baru dipindahkan ke media tanam perlu disiram hingga seluruh area tanam terendam.
Setelah itu, siramlah umbi tulip sekali seminggu selama satu bulan pertama setelah penanaman. Jika sudah, biarkan saja umbi tulip tumbuh sampai memasuki musim yang lebih tinggi jumlah cahaya mataharinya. Di negara beriklim hangat seperti Indonesia, waktu penanaman umbi tulip yang direkomendasikan adalah bulan Desember atau bulan-bulan penghujan.
Gimana? Mudah saja, kan, menanam bunga tulip meski kamu tinggal di negara tropis? Namun, kalau kamu merasa repot mencoba menanamnya sendiri di rumah, kamu juga bisa mencoba melihat kebun tulip di beberapa kota Indonesia yang ada di atas ketinggian, seperti Kota Batu di Jawa Timur, Lembang di Jawa Barat, Cibodas di Jawa Barat, juga Cianjur di Jawa Barat.
Untuk mengunjungi taman-taman bunga tulip di beberapa kota Indonesia di atas, ada baiknya kamu tetap membeli Asuransi Perjalanan Dalam Negeri dari MSIG Indonesia terlebih dahulu. Dengan Asuransi Perjalanan MSIG Indonesia, kamu dan keluarga akan mendapatkan perlindungan komprehensif saat bepergian di dalam maupun di luar negeri. Mulai dari manfaat perlindungan diri akibat kecelakaan, biaya pengobatan hingga ketidaknyamanan dalam perjalanan.