Banda Aceh di ujung utara Pulau Sumatra awam dikenal sebagai Kota Serambi Mekah. Sebab, dulunya kota ini merupakan pusat pemberangkatan haji umat Muslim Indonesia ke Mekah, Arab Saudi, menggunakan kapal laut. Tidak heran kalau kota ini tumbuh dalam nuansa keislaman yang kental. Nah, kalau kamu berencana ke Banda Aceh, berikut adalah landmark atau tempat-tempat wajib dikunjungi di kota ini!
Masjid Agung Baiturrahman
Jika di tahun 2004 kamu sudah duduk di bangku sekolah dasar, pasti kamu ingat bencana alam tsunami Aceh yang menghantam Banda Aceh, beberapa kota di Provinsi Aceh dan Sumatra, juga belasan negara lain. Nah, Masjid Agung Baiturrahman adalah salah satu lokasi yang tidak tersapu bencana alam besar itu.
Rumah ibadah bergaya arsitektur khas Mughal, India, ini punya sejarah panjang hingga empat abad silam serta makna tersendiri bagi umat Muslim. Pasalnya, masjid ini telah ada sejak abad ke-17, tepatnya pada tahun 1612 M semasa Kesultanan Aceh Darussalam dan berhasil ‘selamat’ dari gulungan ombak tsunami setinggi 30 meter. Selain itu, pemugaran eksterior masjid ini juga menyerupai Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi.
Biarpun landmark ini merupakan rumah ibadah, kamu tetap bisa berkunjung sebagai wisatawan, kok. Yang penting, kamu harus mengenakan penutup kepala (kerudung) dan celana longgar atau rok (untuk perempuan), atau atasan yang menutupi lengan dan celana panjang (untuk laki-laki), ya!
Museum Tsunami Aceh
Seperti namanya, museum ini merupakan landmark yang dibangun untuk mengenang tragedi tsunami Aceh di tahun 2004 silam. Bangunan berjumlah dua lantai ini mengadopsi desain rumah adat Aceh yang ditinggikan sekaligus mereplikasi kapal dengan cerobong yang menjorok.
Memasuki museum ini, kamu akan melewati koridor selebar dua meter dengan dinding berwarna gelap yang dikucuri air dan dilatarbelakangi suara gemuruh menakutkan. Kombinasi mencekam ini sengaja dirancang untuk mengilustrasikan betapa menyeramkannya situasi gempa bumi serta tsunami di Banda Aceh dan sekitarnya 17 tahun lalu itu.
Selain lorong mencekam kamu juga akan melihat jejak-jejak tsunami Aceh melalui relief nama-nama korban yang mengitari sebuah ruangan, foto-foto korban, sisa-sisa benda yang tersapu ombak tsunami, diorama, sampai simulasi elektronik gempa bumi Samudra Hindia kala itu.
Museum Negeri Aceh
Sedikit berbeda dengan kedua landmark sebelumnya, Museum Negeri Aceh merupakan gedung pameran warisan dan nilai-nilai budaya suku Aceh serta nilai-nilai Dinul Islam masyarakat setempat. Koleksi benda-benda dalam museum ini pun cukup beragam, mulai dari geologis, biologis, entrografis, arkelogis, historis, numismatis dan heraldis, filologis, keramonologis, seni rupa, sampai teknologis.
Benda-benda dari kesepuluh disiplin ilmu tersebut mulanya merupakan koleksi pribadi Friedrich Wilhelm Stammeshaus, seorang kolektor turunan Jerman yang lahir di Sigli, sebelum beralih menjadi milik Pemerintah Daerah Aceh pascakemerdekaan Indonesia. Di sini, kamu bisa menemukan berbagai jenis perkakas, peralatan pertanian, alat-alat rumah tangga, senjata tradisional, pakaian tradisional, manuskrip kuno, dokumentasi foto serta maket perkembangan Masjid Agung Baiturrahman, dan masih banyak lagi.
Nah, itulah dia beberapa tempat yang wajib kamu kunjungi ketika berencana ke Banda Aceh. Landmark manakah yang paling ingin kamu sambangi? Jangan lupa untuk beli dulu travel insurance MSIG sebelum kamu berlibur, ya! Dengan begitu, kamu bisa leluasa jalan-jalan di Banda Aceh tanpa khawatir. Tidak lupa tetap jaga protokol kesehatan ya selama perjalanan kamu. Selamat bertamasya!