Taman Nasional Lorentz di Papua adalah satu dari sembilan Warisan Dunia UNESCO yang ada di Indonesia. Kawasan lindung seluas 2,5 juta hektare ini merupakan taman nasional terbesar di Asia Tenggara sekaligus pemilik tempat tertinggi se-Asia Tenggara. Memangnya, ada apa saja, sih, di taman nasional ini? Yuk, simak ulasan lengkapnya!
Tentang Taman Nasional Lorentz
Taman Nasional Lorentz adalah satu-satunya cagar alam di kawasan Asia–Pasifik yang mempunyai beragam ekosistem dengan ketinggian wilayah yang berbeda. Laut, hutan bakau, hutan rawa pasang surut dan air tawar, hutan hujan dataran rendah dan pegunungan, padang rumput sub-alpine, gletser khatulistiwa, hingga pegunungan ada dalam taman nasional ini.
Selain keanekaragaman ekosistem yang luar biasa, Taman Nasional Lorentz di Papua juga memiliki daya tarik lain bagi wisatawan yang suka menjelajah alam, seperti:
Flora dan Fauna yang Melimpah
Lebih dari 630 spesies burung dan 123 spesies mamalia hidup bebas di cagar alam ini. Tujuh puluh persen dari spesies burung endemik Papua, bahkan, bisa ditemukan dalam Taman Nasional Lorentz. Menariknya, angka tersebut belum mencapai titik final, mengingat sebagian besar kawasan lindung ini masih belum terpetakan dan terjelajah dengan baik. Jadi, masih ada kemungkinan bahwa jumlah spesies burung dan mamalia di sini bertambah.
Beberapa spesies burung yang berdiam di taman ini adalah cenderawasih, kasuari, merpati, burung raja, puyuh gunung salju, robin gunung salju, nuri, burung madu, dan masih banyak lagi. Sementara itu, spesies mamalia yang tinggal dalam kawasan taman ini meliputi kanguru pohon, kura-kura hidung babi, lebah madu raksasa, tikus wol alpine, nokdiak paruh panjang dan pendek, kuskus, walabi, dan lainnya.
Kelompok Suku-Suku Asli Papua
Kalau kamu pencinta wisata alam dan budaya, eksistensi kelompok suku-suku asli Papua mungkin akan menambah ketertarikan kamu pada tempat ini. Pasalnya, Taman Nasional Lorentz juga dihuni oleh tujuh kelompok etnis asli Papua, yaitu Asmat, Amung, Dani, Sempan, Nduga, Moni, dan Amungme.
Pada tahun 1999, UNESCO mencatat ada 6.300 hingga 10.000 orang penduduk dari ketujuh kelompok etnis tersebut. Mereka juga diperkirakan sudah menghuni kawasan taman nasional ini selama lebih dari 25.000 tahun, lho[EDB1] ! Minimnya sentuhan dunia luar terang saja membuat kelompok-kelompok etnis ini masih memegang teguh tradisi lokal mereka. Ini mencakup tampilan ritual, cara berpenampilan atau berpakaian, tempat tinggal, hingga tarian.
Jika kamu berkesempatan mengunjungi kawasan hutan lindung ini, kamu bisa meminta izin kelompok suku-suku asli Papua tersebut untuk memasuki wilayah mereka. Dan kalau dibolehkan, kamu juga berkesempatan untuk tinggal bersama mereka.
Puncak Jaya yang Tertinggi
Dengan ketinggian 4.884 meter dari permukaan laut, Puncak Jaya merupakan gunung tertinggi di antara Himalaya dan Andes sekaligus menjadi satu-satunya gunung Indonesia yang tertutup salju sepanjang waktu. Inilah tempat tertinggi seantero Asia Tenggara yang disebutkan di paragraf pembuka.
Puncak Jaya juga merupakan satu dari tujuh puncak tertinggi atau seven summits di dunia. Tentunya tak mengherankan kalau cukup banyak petualang dan pendaki berpengalaman yang coba untuk menjajal gunung yang amat terjal ini. Satu hal yang perlu kamu tahu, Puncak Jaya adalah gunung yang sulit untuk didaki, baik secara teknis maupun finansial. Sebab, gunung ini memiliki medan yang terjal, sulit, dan panjang. Dan lagi, kamu perlu merogoh kocek yang dalam untuk membiayai pemandu lokal untuk menuntun kamu menuju puncak. Menurut beberapa sumber, biayanya berkisar Rp40 hingga Rp60 juta.
Cara ke Taman Nasional Lorentz di Papua
Tertarik untuk mengunjungi kawasan taman nasional ini? Kalau iya, kamu bisa mengambil rute penerbangan menuju Wamena atau Timika yang sama-sama memiliki kantor Konservasi Kehutanan; tempat kamu harus memperoleh Surat Keterangan Jalan untuk memasuki Taman Nasional Lorentz. Namun sebelum itu, jangan lupa untuk membeli dulu asuransi perjalanan domestik dari MSIG Indonesia supaya perjalanan kamu menuju hingga kembali dari destinasi menakjubkan ini senantiasa aman dan nyaman!